Friday 11 September 2015

Strategi Pembelajaran Rangkap di Pelosok Negeri

Pembelajaran Rangkap - Pendidikan adalah modal kemajuan suatu bangsa yang utama dan penentu dari perekonomian suatu bangsa. Mengapa harus pendidikan yang menjadi ujung tombaknya?? Coba sahabat bayangkan, apa jadinya apabila suatu bangsa tidak memiliki pendidikan yang unggul, tentunya tidak ada pula generasi unggul yang akan membuat perubahan ke arah yang lebih baik pada suatu bangsa tersebut. Hal ini  sudah dijelaskan dalam kitab umat islam (AL-Qur'an) yang artinya "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka"(Q.S 13 : 11). 

Oleh karena itu, pendidikan haruslah sangat di perhatikan oleh berbagai pihak seperti pemerintah, warga bangsa dan oleh kita juga. Indonesia sebagai negara kepulauan tentunya mempunyai daerah-daerah yang sulit untuk dijangkau keberadaannya. Oleh karena itu, Pemerinta indonesia khususnya melalui Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti), membangun program yang di beri nama SM3T yang merupakan kepanjangan dari "Sarjana Mendidik daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Untuk websitenya anda bisa Klik Di Sini




Untuk pembelajaran di daerah 3T biasanya menggunakan Strategi Pembelajaran Rangkap di Pelosok Negeri. Maksud rangkap di sini yakni Pembelajaran lebih dari 1 tingkatan kelas yang digabungkan dalam 1 ruangan. Misalkan, dalam satu ruangan ada siswa kelas 4 dan kelas 5, bahkan bisa juga dalam satu ruangan itu ada siswa kelas 4, kelas 5 dan kelas 6. Seperti yang terlihat pada Foto di atas, itu merupakan gambaran siswa dari kelas rangkap. Jumlah siswanya sedikit, namun tingkatan kelasnya berbeda. Di ruangan tersebut ada siswa kelas 4 dan kelas 5. Salah satu yang dapat anda lakukan sebagai guru, yaitu dengan mengajarnya secara bergantian. Ketika anda sedang menjelaskan materi kelas 4, makan siswa kelas 5 diberi tugas untuk membaca materi yang akan di pelajari kemudian di pahaminya. kemudian sebaliknya juga juga anda sedang menjelaskan materi kelas 5, maka siswa kelas 4 diberi tugas berupa latihan mengerjakan soal materi yang sedang dipelajarinya. 

Pada prakteknya, anda akan menghadapi masalah yang cukup berat. Sebagian siswa pasti ada yang masih belum lancar membaca, sehingga akan menjadi hambatan dalam melaksanakan strategi tersebut. Sebagai antisipasi, maka siswa yang belum bisa baca diberi pelajaran tambahan sepulang sekolah untuk belajar membaca, apabila dalam benak anda terpikir untuk memberi tugas rumah kepada siswa untuk membaca di rumah, sebagian siswa yang tinggal di pelosok negeri kurang peduli dengan pendidikan, mereka lebih memperdulikan pertanian sebagai sumber perekonomian mereka, sehingga anak-anak pun harus membantu orang tuanya di ladang atau kebun. Selain itu, makna lain dari pembelajaran rangkap mengharuskan guru bukan hanya sebagai pengajar di dalam kelas, tetapi berperan rangkap dalam ketika berada di luar kelas. Sebagai contoh, ketika sedang bermain, maka guru ikutlah berperan aktif bersama anak. menjadikan permainan mereka sebagai suatu media penyampaian materi ketika materi di kelas dirasa kurang. 

Demikian ulasan singkat yang dapat saya sampaikan, semoga tulisan ini sedikitnya bisa menginspirasi anda dalam menjalankan pembelajaran pada situasi yang sama seperti apa yang saya tuliskan. 
Salam Dunia Pendidikan.....

0 komentar:

Post a Comment